Bahan Ajar atau Materi Pertemuan ke Enam
1. Latar belakang pemikiran yang berkembang dalam gerakan oikumene dunia
2. Pemahaman tentang Keesaan
3. Perkembangan dari gereja – gereja
v Latar belakang pemikiran yang berkembang dalam gerakan oikumene dunia
Oikumene pada umumnya diimplementasikan secara terbatas yaitu sebagai suatu istilah yang dipakai untuk perkumpulan lintas denominasi berupa kegiatan – kegiatan atau ibadah bersam , tanpa menekankan tata cara peribadatan atau liturgy dan doktrin gereja tertentu.Di tengah begitu banyak gereja Kristen dengan berbagai nama dan sejarah asal – usul , pemesanan dan berdirinya masing – masing ternyata muncul kata oikumene berasal dari dua kata yaitu oikos yang berarti rumah dan Mennein yang berati tinggal .yang harafiahnya berarti tinggal bersam dalam satu rumah . Seaklipun dalam arti sempit mengungkapkan suasan bersekutu dan bersaudara dalam gereja dan orang Kristen . Secara implementasi di tengah – tengah jemaat – jemaat Kristen bahwa selaku orang yang sama –sama mengakui Tuhan Yesus sebagi Juruselamat dapat mengusahakan kerja sama dan persekutuan anak –anak dari satu Bapa. Dalam pemahaman yang lebih luas bahwa manusia berada di dalam dunia yang sama, memiliki latar belakang buday dan agama yang berbeda – beda (* majemuk ) , karena itu oikumene menjadi dasr pendekatan bagi hubungan persekutuan dalam kemajemukan tersebut . Di sini buday dan agama tentu tidak menonjol dan lebih utam , tetapi kemajemukan itu secara bersam – sam memberi tempat untuk mengupayakan apa yang menjadi kepentingan bersama atau umum . Dalam kekristenan , oikumene dapat dimaknai sebagai upaya untuk mempersatukan orang – orang Kristen lintas denominasi dalam satu kesatuan tubuh Kristus untuk secar bersama – sama melaksanakan misi Tuhan bagi dunia.
v Pemahamn tentang Keesaan.
Berbicara perihal oikumene maka juga herus berbicara mengenai keesaan Gereja .Sebab , oikumene dan keesaan gereja mempunyai hubungan yang erat . Tujuan utama dari gerakan oikumene adalah perwujudan keesaan gereja . Dalam sejarah perwujudan gereja di Indonesia yang memakan waktu yang panjang maka di dalamnya juga pengertian keesaan mengalami berbagai perkembangan . Hal ini dapat dilihat melalui hasil sidang raya rapat Badan Pengurus Lembaga Pesekutuan Gereja – gereja di Indonesia yang sudah diadakan . Wujud keesaan yang dierindukan dan yang berhasil di tetapkan oleh PGI adalah suatu gereja dengan mempunyai wadah bersam di tingkat local , wilayah , dan nasional dapat berunding , mengambil keputusan bersama dengan mempunyai satu Pengakuan Iman dan tata gereja yang berlaku bagi semua , serta stiap gereja saling menerima , sling mengakui sebagai sama – sama wujud pernyataan diri dari gereja Tuhan yang Kudus dan Am .
v Gereja - gereja Lutheran
Ø Dalam wujud gereja dan kesatuan – kesatuan organisasi gereja ternyata catatan sejarah ada begitu banyak kesatuan oerganisasi gereja di dunia dan di Indonesia sehingga sering membuat orang bertanya , kenapa gereja tidak satu saja ? untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita perlu menelusuri jejak – jejak sejarah gereja sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang ini . Boleh dikatakan bahwa gereja memang mengalami proses kehidupan yang tidak selalu mulus . Ada banyak masalh dan pergumulan yang susul – menyusul , sehingga membentuk dasar pokok 0- pokok ajarannya masing – masing adanya denominasi ( aliran ) gereja . Itulah yang kemudian diwariskan kepada kita yang hidup pada mas kini . Kita membayangkan bahwa gereja mengalami pergumulan ajaran gereja sejak tahun – tahun permulaan kehadiran gereja . Kita mengenal tokoh – tokoh Gereja seperti : Augustinus , Origenes , Tertullianus , Athanasius dll, dengan kemahiran masing – masing dalam menghayati ajaran gereja . Lalu tersusunlah Pengakuan Iman Rasuli pada abad ke 14 Masehi . Kemudian sampailah pada Skisma ( perpecahan ) pertama pada tahun 1054 dan terbentuk gereja Yunanin Katolik , dan Roma Katolik , dengan kekhususannya masing – masing . Pada tanggal 31 Oktober 1517 Marthin Luther dengan memulai Reformasinya dengan menempelan 95 Dalil di depan pintu gerbang Gereja Wittenberg di Jerman dan mucul aliran Protestan . Lalu pada tahun 1534 hadir gereja Anglikan yang tidak berangkat atau berkembang kerena ajaran , tetapi usaha Raja Henry VIII dalam penilaian suksesi bagi tahtanya . Sesudah itu bermunculan aliran – aliran gereja baru dikalangan kaum Protestan sehingga semakin ramailah suasana kehidupan gereja dan orang – orang lain disebut sebagai penyakit Protestanisme yang perpecahan –demi perpecahan . Maka kita mengenal aliran – aliran seperti , aliran Lutheran , aliran Calvinis , Calvinis dengan Reformed dan Re-reformed ( Gereformeerd ) -nya , Baptis , Methodis dengan perpecahan berikutnya Bala Keselamatan , Pentakosta , Adven , Injili , Gereja Sidang Jemaat Allah ,dll.
TUGAS
Mencatat materi dan foto lalu kirim ke website Sekolah atau ke nomor WA Guru Mapel …selamat berkarya jaga kesehatan Tuhan Yesus Memberkati
Comments