1. LATAR BELAKANG MUNCULNYA GEREKAN OIKUMENEDI INDONESIA
Pada awal abad ke 20 sejumlah pemimpin gereja Kristen mulai menyadari bahwa perpecahan yang terjadi di dalam gereja adalah sebuah masalah yang sangat besar , kerena itulah maka adanya atau munculnya gerakan Oikumene.
2. TUJUAN MUNCULNYA GERAKAN OIKUMENE DI INDONESIA
Tujuan dari gerakan Oikumene di Indonesia adalahn untuk menciptakan keesaan gereja atau kesatuan gereja – gereja di Indonesia
3. GERAKAN KEMANDIRIAN GEREJA DI INDONESIA
Perkembangan abad ke 19 sampai awal abad ke 21 mengakibatkan jemaat – jemaat Protestan di Indonesia itu bermunculan serta terpisah – pisah , diantara berbagai suku dan bahasa , dan berbagai daerah di seluruh Nusantara . Tidaklah aneh bila ia berkembang menjadi gereja suku atau gereja teritirial . Sampai kepada abad ke 20 jemaat – jemaat itu pada umumnya masih berserakan , menyebar dan diasuh langsung oleh gerakan misi , dan belum mengatur dirinya secara organisasi . Baru dijalani ke 3 diawal tahun tiga pulan terjadi penyatuan jemaat – jemaat di daerah - daerah menjadi gereja yang berdiri sendiri , masing – masing dengan peraturan gereja liturgy , nyanyian gereja . Tugas persekutuan , kesaksian , dan pelayanan ditngani oleh pelayan – pelayan Indonesia sendiri , walaupun di bidang kepemimpinan Sinnode masih dibantu oleh tenga – tenaga missionaris luar negeri . Babak awal gereja mandiri ini ditandai oleh banyak masalah , seperti antara lain gereja dan nasionalisme , kepemimpinan jemaat , pengadaan tenaga – tenaga pelayan di segala bidang . Pertumbuhan dan pertambahan jemaat memang dirasakan sangat cepat sejak gereja – gereja mulai mandiri , walaupun dalam keterbatasan dan kekurangannya . Ada semacam rasa bangga dari kelompok masyarakat itu setelah mereka melihat bahwa ada orang mereka yang bias menjadi pendeta , sama seperti missionaris asing . Ada semacam kesadaran diri akan identitas sebagai bangsa . Sejak itu dimulai pula proses peningkatan hubungan antar gerja di seluruh wilayah Indonesia . Dalam kerengka ini pula lahirlah usaha bersama antar gereja untuk mendirikan pusat pendidikan Teologi , yang mana pada tahun 1934 maka lahirlah Sekolah Tinggi Teologi Jakarta ( STT Jakarta )waktu itu masih bernam Hogere Theologische School . patut pila dicatat bahwa partisipasi Kristen dalam pergerakan kebangsaan di tahun tigapuluan , kemudian perenan akti dan positif diu msa perang kemerdekaan telah mengubah banyak anggapan umum dikalangan masyarakat Indonesia tentang gereja . Agama Kristen sering dilihat sebagai agama Belanda ( agama asing ) , sehingga gerja juga dianggap asing , Dengan pengalaman sejarah bersama sejak awal ,
Gereja kemudian diterima sebagai bagian integral dari bangsa dan masyarakat Indonesia Agama Kristen telah diterima sebagai salah satu diantara agama yang sah yang dianut oleh bangsa Indonesia . Keadaan ini membuka kemungkinan yang luas bagi pertumbuhan gereja secara sehat . Dalam kemandirian gereja – gereja di Indonesia maka pada tanggal 21 – 30 Oktober 1994 maka dapat mencetuskan Lima Dokumen Keesaan Gereja yaitu antara lain :
v Pokok – pokok Tugas Panggilan Bersama
v Pemahaman Bersama Iman Kristen
v Piagam Saling Mengakui dan saling Menerima
v Tata Dasar Persekutuan Gereja – gereja di Indonesia
v Kemandirian Teologi
4. USAHA DARI KALANGAN ZENDING MENYATUKAN GEREJA
Usaha dari kalangan zending menyatuka gereja yakni dalam Persekutuan Gereja – gereja di Indonesia yang di singkat PGI yang dulu disebut dengan Dewan Gereja – gereja di Indonesia atau Disingkat DGI yang didirikan tanggal 25 Mei 1950 di Jkarta sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen di Indonesia untuk mempersatukan kembali gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah – pecah karena ietu Persekutuan Gereja – gereja di Indonesia atau PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah mewujudkan gereja Kristen yang esa atau satu di Indonesia .
5. USAHA DARI KALANGAN GEREJA – GEREJA UNTUK KESATUAN GEREJA
Usaha dari kalangan gereja –gereja untuk kesatuan gereja – gereja yang ada di Indonesia diawali dengan adanaya pembentukan Dewan Gereja – gereja di Indonesia atau yang disingkat DGI pada tanggal 25 Mei 1950 di Jakarta dalam Komperensi Pembentukan DGI yang dimulai dari tanggal 22 – 28 Mei 1950 di Jakarta . Geraka Oikumene di Indonesia ini adalah juga kerena melihat keadaan gereja – gereja yang sering diwarnai perkelahian dan perpecahan . Dengan gerakan Oikumene diharapkan terjalin komunikasi dan interaksi diantara umat – umat Tuhan dan denominsi – denominasi dapat meninggalkan sikap isolasi dirinya . Cita – cita Oikumene dalam Kekristenan diharapkan bahwa denominasi – denominasi secara bersama – sama membangun persekutuan yang kuat dalam suatu kesatuan sebagai tubuh Kristus tanpa menonjolkan dogma atau doktrin masing – masing .
TUGAS
1. Mencatat kembali hal – hal yang dianggap penting dalam materi yang ada di website sekolah secara baik !
2. Jelaskanlah latar belakang gerakan Oikumene di Indonesia !
3. Apa tujuan dari gerakan Oikumene yang dada di Indonesia !
4. Jelaskan secara singkat gerakan kemandirian gereja di Indonesia !
5. Sebutkan lima dokumen keesaan gereja di Idonesia !
6. Jelaskan usaha dari kalangan zending menyatukan gereja di Indonesia !
7. Apa usaha dari kalangan gereja - gereja untuk kesatuan gereja yang ada di Indonesia !
Selamat bekerja jaga kesehatan Tuhan Yesus Memberkati kita semua .
Comentários