KONSILI OIKUMENE PERTAMA ( KONSILI NICEA )
SENIN , 14 FEBRUARI 2022
A. LATAR BELAKANG KONSILI OIKUMENE PERTAMA ( NICEA )
Konsili Oikumene pertama ini atau Nicea diselenggarakan di Nicea pada tahun 325 M .
Latar belakang diaadakannya konsili ini karena masalah sifat keilahian Yesus Kristus . Arius merupakan Uskup dari Aleksandria BERASAL DARI Timmur Kerajaan Romawi yang memikirkan sebuah formula yang sebenarnya tidak menjadi masalah di wilayah Barat yaitu bagaimana memposisikan Yesus dalam kesatuan . Wilayah ini berkembang ajaran Filsafat Yahudi yang diwakili oleh Philo . Namun , demikian pemahaman mereka dalam memahami Firman Tuhan dipengaruhi oleh filsafat Yunani – Romawi , yang memandang zat ilahi memiliki tingkatan – tingkatan . Dua figure tersebut berdebat dengan begitu kontras karena Arius yang ditantang berusia lanjut , berpengalaman , saleh , memiliki kesaksian hidupnya yang sangat baik dan fasih lidah . Sedangkan yang menentang Athanasius berusia muda . Arius yang kuatir kekristenan yang menganut paham Monotheisme disalah – pahami diantara agama kafir yang menganut paham Politheisme , jika mengaku Yesus sebagai Allah . Sebab itu , ia mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah ciptaan baru yang utama dan yang tertinggi . Kristus secara substansi tidak sama dengan Allah dan tidak kekal . Beberapa nyang yang menjadi dasarnyaadalah dalam kitab : Injil Yohanes , 14 : 28 . Usaha Arius untuk menafsirkan ayat – ayat yang berkaitan substansi Krtistus sebenarnya adalah usahanya untuk dapat diterima oleh budaya dan konteks saat itu . Athanasius menentang pandangan – pandangan Arius yang banyak dipengaruhi Origenes . Athanasius memberi penjelasan dengan menyatakan bahwa Yesus Kristus sehakekat dengan Allah dan Ia adalah Allah . Nilai keselamatan di dalam Kristus terletak pada peribadiNya . Kondisi manusia yang tidak berdaya untuk menyelamatkan diri hanya bisa ditolong oleh Allah . Jika Kristus bukan Allah , Ia tidak bisa menjadi Juruselamat manusia . Penderian ini yang menyebabkan Athanasius bersihkukuh pada sifat keilahian Yesus Kristus .
Pandangan Arius yang kontroversial ini , mengundang perdebatan dan pertikaiaan yang berkepanjangan , karena ia menilai bahwa Kristus bukan berasal dari Ilahi , berada di bawah Allah dan tidak kekal . Kaisar Konstantinus melihat perytikaiaan yang berkepanjangan itu akan embawa dampak pada stabilitas keamanan Negara , sebab itu dengan cepat ia memprakarsai dengan mengumpulkan semua pihak dan wakil – wakil Gereja untuk bertemu .
Dalam pertemuan akbar yang dikenal dengan Konsili Nicea sebuah kota kecil yang jaraknya kira – kira 45 mil dari Konstantinopel . Konsili ini dihadiri oleh 220 orang Uskup , menariknya Sebagian besar Uskup yang hadir pernah mengalami penganiayaan . Konsili didominasi oleh sang – Kaisar sebagai seorang yang berkuasa .
Hasil konsili menyatakan bahwa ajaran Arius sebagai bidat dan harus ditolak serta sekaligus menyatakan bahwa Kristus sehakeket dengan Allah ( homoousios ) . Akan tetapi istilah ini tidak berasal dari Alkitab melainkan filsafat Yunani . Sekalipun ini sulit di terima oleh beberapa Uskup , namun rumusan ajaran ini kemudian dituangkan dalam bentuk pengakuan yang kemudian kita kenal dengan nama “ Pengakuan Iman Nicea ) . Pengakuan ini sebelum dibakukan mengalami beberapa perubahan dan setelah memakan waktu kurang lebih 70 tahun , baru di akui secara bulat oleh gereja . Dalam pertemuan para Uskup tersebut dewan Konsili Nicea juga mengeluarkan serangkaiaan kanon atau aturan yang sesuai dengan situasi baru dimana gereja menemukan dirinya salah satunya adalah menetapkan tanggal dan hari Paskah , sampai pada disiplin Gereja yang berlaku bagi beberapa Regio seperti Antiokhia , Aleksandria dan Roma .
Dari tahun 325 hingga 337 , setelah konsili Nicea , Ketika Kaisar Konstantinus wafat , para pemimpin gereja yang telah mendukung Arius diasingkan setelah berusaha untuk Kembali ke gereja mereka dan jabatan Kembali . Mereka bertujuan untuk mengusir musuh – musuh duiantara mereka sebagian berhasil . Dari 337 hingga 350 orang Konstan , yang bersimpati kepada orang – orang Kristen Non – Arian adalah Kaisar di Barat , dan Konstantin II yang bersimpati kepada kaum Arian adalah Kaisar di Timur . Ini yang membawa perbedaan sampai sekarang antara Katholik Roma dan Ortodoks Timur .
Di sebuah dewan Gereja di Antiokhia ( 341 ) sebuah penegasan iman yang dihilangkan klausa homoousion dikeluarkan . Dewan gereja lain diadakan di Sardica ( Sofia Modern ) pada tahun 342 , tetapi sedikit yang dicapai oleh salah satu dewan . Pada tahun 350 Konstantius menjadi penguasa tunggal kekaisaran , dan di bawah kepemimpinannya , partai Nicea Sebagian besar dihancurkan . Arian yang ekstrim kemudian menyatakan bahwa Anak itu , tidak seperti “ anomoio “ Bapa . Para anomean berhasil mendapatkan pandangan mereka di Sirmium pada tahun 357 , tetapi ekjstrimisme mereka menstimulasi kaum moderat , yang mengatakan bahwa sang – Putra memiliki substansi yang serupa ( homoiousios ) denga Bapa . Konstantius pada awalnya mendukung para homoiousians itu tetapi segera mengalihkan dukungnnya kepada para homo , yang dipimpin oleh Acacius , yang menegaskan bahwa Anak itu “ seperti “ ( homoios ) sang Bapa . Pandangan mereka disetujuai pada tahun 360 M di Konstantinopel , dimana semua credo sebelumnya ditolak , istilah ousia ( substansi ) atau ( barang ) ditolak , dan pernyataan iman dikeluarkan dengan menyatakan bahwa Anak itu seperti Bapa yang memperanakkan Dia .
2. Arti Kata Nicea ( / n aɪ s i ə / ; Yunani : adalah sebuah dewan uskup Kristen yang diadakan dikota Nicaea di Bitinia (sekarang İznik , Turki ) oleh Kaisar Romawi Konstantin I pada tahun 325 M.
Konsili ekumenis ini adalah upaya pertama untuk mencapai konsensus di gereja melalui majelis yang mewakili seluruh Susunan Kristen . Hosius dari Corduba mungkin telah memimpin musyawarahnya.
Prestasi utamanya adalah penyelesaian masalah Kristologis tentang kodrat ilahi Allah Putra dan hubungannya dengan Allah Bapa , pembangunan bagian pertama dari Pengakuan Iman Nicea ,
menetapkan ketaatan yang seragam pada tanggal Paskah , dan pemberlakuan hukum kanon awal .
3. Definisi Konsili Oikumene Nicea
Konsili Nicea Pertama adalah konsili ekumenis pertama gereja. Yang paling signifikan, ini menghasilkan doktrin Kristen seragam yang pertama , yang disebut Pengakuan Iman Nicea . Dengan penciptaan kredo, sebuah preseden ditetapkan untuk dewan uskup lokal dan regional berikutnya ( sinode ) untuk membuat pernyataan keyakinan dan kanon ortodoksi doktrinal — maksudnya adalah untuk mendefinisikan kesatuan kepercayaan untuk seluruh Susunan Kristen .
Berasal dari bahasa Yunani ( Yunani Kuno : diromanisasi : yang dihuni'), "ekumenis" berarti "seluruh dunia" tetapi umumnya dianggap terbatas pada Bumi berpenghuni yang diketahui, dan saat ini di sejarah identik dengan Kekaisaran Romawi; Penggunaan paling awal dari istilah untuk dewan adalah Eusebius sekitar 338, yang menyatakan "dia mengadakan dewan ekumenis" ( Yunani Kuno : diromanisasi : dan Surat pada tahun 382 untuk Paus Damasus I dan para uskup Latin dari Konsili Pertama Konstantinopel
C. PENGAKUAN IMAN NICEA-KONSTANTINOPEL
Aku percaya kepada satu Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Kami percaya kepada satu Tuhan, yaitu Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal, yang lahir dari Bapa sebelum ada segala zaman, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dicipta, sehakikat dengan Bapa, yang oleh-Nya segala sesuatu dijadikan, bagi kita dan bagi keselamatan kita, Ia telah turun dari surga, menjadi daging oleh Roh Kudus dan anak dara Maria, menjadi manusia, disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, menderita dan dikuburkan, bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci, naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Bapa, Ia akan datang kembali dalam kemuliaan, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati, kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Kami percaya kepada Roh Kudus, Tuhan Pemberi hidup, yang keluar dari Bapa dan Anak, dan bersama Bapa dan Anak disembah dan dimuliakan, Ia berfirman melalui para nabi. Kami percaya satu gereja yang kudus, am dan rasuli. Kami mengakui satu baptisan bagi pengampunan dosa. Kami menanti kebangkitan orang mati, dan hidup dalam dunia akan datang. Amin.
TUGAS
1. Catat kembali materi yang ada dalam website sekolah secara baik !
2. Tuliskanlah secara singkat maksudv dan tujuan dari konsili Oikumene Nicea !
Selamat berkarya Tuhan Yesus Memberkati kita semua
Comments