top of page
dominggustanesab

BAHAN AJAR ATAU MATERI PERTEMUAN KE LIMA

SENIN , 21 FEBRUARI 2022


KONSILI OIKUMENE KE DUA DI KONSTANTINOPEL


1.Latar belakang konsili Oikumenis Konstantinopel

Konsili Necea tidak mengakhiri kontroversi ajaran Arius , kondisi ke dua masih melanjutkan perkara yang tidak terselesaikan di Nicea .

Konsili Konstantinopel yang berlangsung pada tahun 381 disebut juga sebagai konsili sinode oikumenis ke dua setelah konsili Necea ( 325 ) yang dihadiri oleh 186 Uskup . Dewan oikumenis kedua di Konstantinopel didukung oleh kaisar Theodosius I . Dalam konsili ini mengadopsi apa yang dikenal oleh Gereja sebagai Pengakuan Iman Niceno Konstantinopel yang secara efektif menegaskan dan mengembangkan kredo yang sebelumnya dirumuskan di Konsili Necea pada tahun 325 ( Pengakuan Iman Necea ). Akan tetapi , Pengakuan Iman Necea mungkin bukan perluasan Pengakuan Iman Necea yang sengaja , melainkan suatu dokumen independen yang didasarkan pada kredo pembbtisan yang sudah ada .Dalam kondisi ini masih menghadapi pengaruh ajaran Arius .

Arius dan para pendukungnya mngadakan perlawanan dengan menolak maka membubuhi hasil tandatangan tersebut . Di samping itu , kritikan bermunculan dengan mengatakan bahwa yang digunakan dalam Pengakuan Nicea tidak dapatmengungkapkan secara implisit dasar keyakinan Kristen . Dan kelompok – kelompok yang beroposisi mendapat dukungn dari penguasa yaitu Konstantius ( anak dari Konstantinus ) sehingga Athanasius harus bekerja ekstra kers untuk mempertahankan tentang sifat ilahi Kristus sesuai dengan keputusan Konsili yaitu homoousion atau zat yang sama bukan homoiousion atau zat yang mirip artinya Kristus dan Bapa adalah serupa atau memiliki substansi yang sama . Keduanya diasingkan bahkan Athanasius sampai lima kali diasingkan oleh para Kaisar Romawi . Ketika ia berada di Triir atau di Jerman ia dibujuk oleh rekannya untuk menerima pandangan mayoritas saat itu yang sudah berubah dari rumusan konsili pertama . Tetapi ia tetap teguh dan berpegang kepada keyakinannya samapai ia meninggal dengan damai .

Setelah meninggalnya Athanasius pada tahun 373 M , tugas untuk mempertahankan dan mengamankan keputusan sidang diemban oleh tiga orang yang lebih dikenal dengan julukan “ tiga serangkai dari Kapadokia “ yaitu Bazil dari Kaisarea , Gregorius dari Nasianus , dan Gregorius dari Nissa . Dalam konsili di Nicea tidak dibahas menganai Roh Kudus , tetapi di dalam Konsili Konstantinopel pada tahun 381 M , disamping merevisi , tetapi juga mengkukuhkan Kembali apa yang diputuskan dalam konsili Nicea dan juga membahas mengenai Roh Kudus . Maka klai ini mereka berkesempatan untuk merumuskan ajaran Trinitas . Hsasil konsili menetapkan pengakuan bahwa Roh Kudus adalah Allah dan kebenaran “ Allah Tritunggal “ adalah dasar dari keyakinan Kristen . Ajaran Trinitas Bapa , Anak dan Roh Kudus , adalah Esa menurut hakekatnya . Ketiganya tidak terpisahkan dan keesaan terdiri dari tiga oknum yang tidak bisa dipisah .

Secara sederhana , Konsili ini memiliki beberapa perhatian yang dibahas . Ajaran sesat dari Makedonia dan Apollonarianisme merupakan tunas dari bidat Arian , memperluas dan mengadaptasi OPengakuan Iman Nicea , khususnya mengembangkan ajaran tentang Roh Kudus , kedua mengubah ketentuan Conon VI dan konsili pertama di Nicea , ketiga mengenai ajaran Roh Kudus . Konsili menegaskan bahwa Roh Kudus merupakan atau sebagai Allah , sama seperti Bapa dan Anak , yang berasal dari Bapa dan Bersama – sama dengan Bapa dan Putera Bersama – sama dismbah dan Bersama sama dimuliakan . Setelah sekitar 381 M Arianisme tidak lagi menjadi masalah yang relevan , kecuali untuk beberapa bagian terpencil kekaisaran .

Dengan ketetapan ini ditambah Tindakan tegas dari Kaisar Theodosius yang mengancam akan menindak orang – orang yang berpihak kepada Arius sehingga wilayah yang dikuasai Romawi kehilangan pendukung ajaran Arius . Walaupun Bidat Arisanisme ini berkembang subur diantara suku Jerman , tetapi opada abad ke – 7 bidat ini musna di sini .

2.Hal – hal yang dibahas dalam konsili oikumenis Konstantinopel


Dalam konsili ini masih menghadapi pengaruh ajaran Arius dan hal – hal yang dibahas dalam konsili ini diantaranya Politis dalam gereja , hal Heresi atau ajaran sesat , Rumusan Kristologi atau berkaitan dengan keberadaan dan kodrat dari Yesus Kristus , Kredo dan Kanon

.

3.Tujuan


Tujuan dari konsili Oikumene Konstantinopel adalah usaha untuk mencapai mufakat dalam tubuh gereja melalui suatu majelis permusyawaratan yang mewakili segenap dunia Kristen kecuali gereja Barat . Dalam siding konsili tersebut maka tugas untuk mempertahankan dan mengamankan keputusan siding diemban oleh tiga orang yang lebih dikenal dengan julukan “Tiga Serangkai dari Kapadokia “.Ketiga orang tersebut adalah Basil dari Kaisarea , Gregorius dari Nazianus , dan Gregorius dari Nissa . Dalam konsili di Necea dibahas mengenai Roh Kudus , tetap dalam konsili mendapat tempat di Konstantinopel pada tahun 381 M . Disamping merevisi tetapi juga mengukuhkan kembali apa yang diputuskan dalam kinsili Necea dan juga membahas mengenai Roh Kudus . Maka kali ini mereka berkesempatan untuk merumuskan ajaran Trinitas . Hasil konsili menetapkan pengakuan bahwa Roh Kudus adalah Allah dan kebenaran “ Allah Tritunggal “ adalah dasar dari keyakinan Kristen . Ajaran Trinitas ;Bapa , Anak dan Roh Kudus adalah esa menurut hakikatnya . Ketiganya tidak terpisahkan dan keesaan terdiri dari tiga oknum yang tidak bias dipisah .


Tugas

Uraikan Kembali materi tersebut sesuai dengan yang anda tahu

Selamat berkarya , jaga kesehatan ..Tuhan Yesus Memberkati kita semua .



19 views0 comments

Recent Posts

See All

PERTEMUAN KE SEMBILAN

SENIN, 04 MARET 2022 BAHAN AJAR ATAU MATERI KEHIDUPAN AGUSTINUS DAN KARYANYA KEPADA GEREJA 1.Latar belakang kehidupan Agustinus 2. Tahap...

PERTEMUAN KE DELAPAN

SENIN , 28 MARET 2022 BAHAN AJAR ATAU MATERI UNSUR –UNSUSR IBADAH GEREJA MULA- - MULA 1.Latar belakang adanya unsur – unsusr ibadah ...

Comments


bottom of page